Rekayasa Uang Souvenir Soeharto Tahun 1991

Uang Souvenir yang heboh dan selalu dicari hingga kini adalah uang rekayasa buatan pihak swasta yang ingin mencari keuntungan sebesar-besarnya. Uang souvenir yang dicari sengaja disebarkan isu-isu yang unik dan aneh, hingga uang tersebut mempunyai nilai jual tinggi.
Untuk diketahui, bahwa uang souvenir yang dicari tidak terdaftar dalam buku katalog mana pun, karena buatan pihak swasta. Uang yang tidak termasuk dalam daftar katalog tidak dapat dilelang dipasaran resmi. bahkan tidak mempunyai nilai jual sama sekali dikarenakan uang ini tergolong Uang Palsu walau bentuknya sama persis dengan Aslinya.
Uang ini kebanyakan dibuat seunik mungkin, seperti uang Soekarno tahun 1964 yang bisa menggulung diatas telapak tangan. tapi kali saya hanya membahas tentang Uang Souvenir Pak Soeharto Edisi Khusus Tahun 1991 yang sedang heboh dicari-cari.

Dasar uang yang sebenarnya adalah uang keluaran tahun 1993 baik bahan polymer atau pun kertas. lalu mereka edit dan digabungkan dengan beberapa gambar uang lain agar orang pernah mengira kalo uang tersebut pernah terlihat dan rasanya pernah memegangnya.yang selalu dirubah hanya gambar belakangnya

Perhatikan gambar yang saya muat disini dengan baik-baik.

Gambar asli uang polymer tahun 1993


Uang Polymer yang telah dimodifikasi Pengibaran Bendera

Asal gambar Pengibaran Bendera dari uang Rp.50.000 tahun 1999


Uang Polymer yang telah dimodifikasi Kegitan Pramuka


Asal gambar Kegiatan Pramuka dari uang Rp.10.000 tahun 1992



Jadi pertimbangkan lagi jika berburu uang souenir ini, masih banyak lagi versi gambarnya yang dibuat oleh pihak swasta. saya sarankan mendingan berburu uang kuno zaman penjajah yang nilai jualnya dipasaran lelang resmi sangat tinggi. seperti uang Nederlands gambar wayang.






Harga Uang Kuno Menurut KUKI 2010


Pada Bulan Oktober 2009 diluncurkan edisi terbaru Katalog Uang Kertas Indonesia edisi ketiga. Katalog yang biasa disingkat KUKI ini berisi revisi harga dan penambahan beberapa jenis uang kertas yang baru saja diterbitkan oleh Bank Indonesia. KUKI edisi terbaru ini sudah bisa dipesan dengan harga sekitar 200.000 rupiah

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Penambahan sebanyak 12 halaman tersebut terdiri dari 22 item yaitu:

H-340A Emisi 2004 pecahan 20.000 rupiah 2 uang bersambung
(2 uncut banknotes)
H-340B Emisi 2004 pecahan 20.000 rupiah 4 uang bersambung
(4 uncut banknotes)
H-341A Emisi 2004 pecahan 100.000 rupiah 2 uang bersambung
(2 uncut banknotes)
H-341B Emisi 2004 pecahan 100.000 rupiah 4 uang bersambung
(4 uncut banknotes)
H-342 Emisi 2005 pecahan 10.000 rupiah
bergambar Sultan Mahmud Badaruddin II
H-343 Emisi 2005 pecahan 50.000 rupiah
bergambar I Gusti Ngurah Rai
H-342A Emisi 2005 pecahan 10.000 rupiah 2 uang bersambung
(2 uncut banknotes)
H-342B Emisi 2005 pecahan 10.000 rupiah 4 uang bersambung
(4 uncut banknotes)
H-342C Emisi 2005 pecahan 10.000 rupiah full sheet 45 pcs
H-343A Emisi 2005 pecahan 50.000 rupiah 2 uang bersambung
(2 uncut banknotes)
H-343B Emisi 2005 pecahan 50.000 rupiah 4 uang bersambung
(4 uncut banknotes)
H-343C Emisi 2005 pecahan 50.000 rupiah full sheet 45 pcs
H-344 Emisi 2009 pecahan 1.000 rupiah tt Boediono
H-345 Emisi 2009 pecahan 2.000 rupiah
bergambar Pangeran Antasari
H-345A Emisi 2009 pecahan 2.000 rupiah 2 uang bersambung
(2 uncut banknotes)
H-345B Emisi 2009 pecahan 2.000 rupiah 4 uang bersambung
(4 uncut banknotes)
H-345C Emisi 2009 pecahan 2.000 rupiah full sheet 50 pcs
H-346 Emisi 2009 pecahan 5.000 rupiah tt Boediono
H-347 Emisi 2009 pecahan 20.000 rupiah tt Boediono
H-348 Emisi 2009 pecahan 100.000 rupiah tt Boediono
H-349 Emisi 2009 pecahan 10.000 rupiah tt Boediono
H-350 Emisi 2009 pecahan 50.000 rupiah tt Boediono
 

 
Penambahan 12 halaman pada KUKI 2010

.
Selain penambahan 12 item di atas, tidak ada lagi penambahan atau perubahan lainnya baik variasi watermark, variasi tanda tangan ataupun gambar-gambarnya, semuanya persis sama dengan edisi 2005. Yang direvisi hanyalah harganya yang kebanyakan mengalami peningkatan beberapa kali lipat.
.
Contoh perubahan harga pada KUKI 2010 (kondisi UNC)
.
NICA 5 gulden naik 2 kali lipat dari 75.000 menjadi 150.000
NICA 1 gulden naik dari 60.000 menjadi 175.000
NICA 100 gulden naik dari 800.000 menjadi 3.000.000
Federal 1946 pecahan 5 gulden violet naik dari 250.000
menjadi 1.000.000
Federal 1946 pecahan 10 gulden violet naik dari 300.000
menjadi 1.250.000
RIS 5 naik dari 350.000 menjadi 600.000
RIS 10 naik dari 250.000 menjadi 400.000
Sukarno Borneo 1 rupiah dari 200.000 menjadi 250.000
Sudirman 1000 rupiah dari 100.000 menjadi 150.000
Diponegoro 1000 rupiah dari 70.000 menjadi 100.000
Gamelan 10000 rupiah dari 75.000 menjadi 100.000
Suharto polymer dari 110.000 menjadi 200.000
.
Harga2 lainnya akan saya coba cantumkan dikesempatan lain.
.
Kesimpulan yang didapat adalah KUKI edisi 2010 tidak mengalami banyak perubahan berarti, kecuali harga.

Uang Souvenir Yang Dicari-cari

Uang Souvenir adalah uang langka yang diterbitkan oleh pihak swasta dan uang ini tidak pernah digunakan dalam pembayaran yang sah.
Uang souvenir ini banyak sekali para kolektor yang mencari-cari dengan menawarkan harga setinggi-tinggi mungkin. Uang ini ada yang mengatakan asli dan ada pula mengatakan palsu, itu semua tergantung pemahaman kita sesuai dengan info dan pengetahuan yang kita dapat dari berbagai media dan cerita.

Adakalanya uang souvenir yang dicari adalah :

Uang Soekarno Tahun 1964

Mungkin karena kharisma bapak Soekarno yang sangat dikagumi, dipasaran banyak sekali beredar uang-uang Soekarno dengan Ciri-ciri uang tersebut adalah:

1. Terbuat dari kertas yang halus dan mudah melengkung bila diletakkan di telapak tangan.
2. Mempunyai gambar yang buram dan tidak jelas
3. Mempunyai nilai nominal yang beragam 1000, 2500, 5000 dan 10000 rupiah
4. Mempunyai gambar dan warna yang berbeda2 (bisa hijau, merah, biru, ungu, dll)
5. Biasanya bertahun 1964 walaupun ada juga yang bertahun 1957, 58, 60 dll
6. Di bagian bawah seringkali tercetak FRANCE
7. Terdapat tanda air Soekarno atau banteng yang jelas terlihat walau tidak diterawang
8. Mempunyai nomor seri yang antik, misalnya BKR 170845
9. Dan banyak lagi lain-lainnya.




Sebagian contoh dari uang Sukarno Masih banyak lagi bentuk-bentuk lainnya. Uang ini diperjualbelikan secara luas di seluruh tanah air sehingga tidak mengherankan bila uang ini terdapat di pelosok-pelosok desa sekalipun.
Bagi yang tidak mengerti akan menganggap uang ini sebagai barang 'asli' dan mempunyai nilai yang sangat-sangat tinggi, bahkan dianggap sakral karena dapat melengkung atau menggulung sendiri bila diletakkan di telapak tangan. Semua ini bisa terjadi karena kertas yang dipergunakan bukanlah kertas uang sehingga mudah memuai bila terkena suhu panas yang berasal dari tangan kita. Uang-uang Soekarno palsu ini sangat mudah ditemukan di kaki lima di seluruh Indonesia, tidak memiliki nilai koleksi dan harga perlembar hanya sekitar Rp. 10.000,-


Uang Soeharto Rp. 50.000 Polymer Edisi Khusus Tahun 1991

Untuk uang yang satu ini sampai sekarang masih banyak yg mencari menawarkan dengan harga tinggi, padahal uang ini tidak termasuk dalam Katalog Uang Indonesia yang dikeluarkan BI. 
Yang mengherankan kenapa ia dicari-cari ?
Uang ini tidak memiliki sakral atau keunikan yg sama dengan uang Soekarno yg bisa menggulung. Mungkin karena kharisma bapak Soeharto yang sangat dikagumi, dipasaran uang Edisi Khusus ini tidak beredar banyak seperti uang-uang Soekarno. 
Adapun Ciri-ciri uang yang dicari adalah:

1. Terbuat dari kertas Polymer atau plastik.
2. Depannya gambar Pak Soeharto lagi tersenyum
3. Belakangnya gambar Kegiatan Pramuka sedang menaiki bendera
4. Mempunya tulisan EDISI KHUSUS warna biru diatas tanda air.
5. Hologram Pak Soeharto memakai baju Pramuka.
6. Seri yang termahal adalah seri ZZL / ZZY
7. Mempunyai benang penagaman.


Gambar Depan Bahan Polymer


Gambar Belakang yang kegiatan lagi Naik Bendera ( Bahan Polymer )

Gambar Belakang yang kegiatan Pramuka ( Bahan Polymer )



terkadang ada pula gambar belakangnya masih tetap Bandara Soekarno-Hatta dan pesawat terbang yang juga ditawarkan dengan harga tinggi.



 Gambar Depan Bahan Kertas


Gambar Belakang yang kegiatan lagi Naik Bendera ( Bahan Kertas )







Nilai Harga Uang Kuno

Banyak orang beranggapan bahwa semakin tua usia atau semakin besar nominal suatu uang tentu semakin mahal harganya. Hal ini tidak sepenuhnya benar, banyak sekali hal-hal yang berpengaruh terhadap harga suatu uang kuno. Akan kita bahas satu persatu.


Pertama tentu saja kelangkaannya, semakin langka suatu barang tentu semakin mahal harganya.
Contoh pecahan 10 dan 25 rupiah seri Hewan 1957 yang hanya beredar beberapa hari sebelum ditarik kembali. Pecahan ini berharga jauh lebih mahal dibandingkan pecahan2 lain yang lebih tua atau lebih besar nominalnya.
Contoh lain adalah pecahan 500 rupiah seri Bunga 1959, berharga beberapa kali lipat dibandingkan pecahan terbesarnya yaitu 1000 rupiah.
Patut diingat bahwa hampir semua pecahan 500 rupiah berharga lebih tinggi dibandingkan pecahan2 lainnya dalam seri yang sama, hal ini disebabkan karena pecahan 500 rupiah lebih langka ditemukan dibandingkan pecahan lainnya.
Contoh berikutnya adalah variasi nomor seri, dalam pecahan yang sama bila variasi nomor serinya berlainan maka harganyapun jadi berlainan pula.



Kedua adalah kondisi atau kualitas uang tersebut, seperti diterangkan di depan bahwa terdapat berbagai tingkat kualitas uang kuno, dari poor sampai dengan UNC. Dapat saya ilustrasikan bila kualitas uang tersebut naik satu tingkat maka harganyapun naik satu setengah sampai dua kali lipat

Saya sertakan contoh harga dari uang seri Hewan 1957 pecahan 500 rupiah (macan).

Kondisi UNC berharga tidak kurang dari Rp.6 juta
Kondisi AU berharga sekitar Rp.4 juta
Kondisi XF berharga sekitar Rp.3 juta
Kondisi VF berharga sekitar Rp.2 juta
Kondisi F berharga sekitar Rp.750 ribu
Kondisi VG berharga sekitar Rp.400 ribu
Kondisi G berharga sekitar Rp.200 ribu
Kondisi poor berharga sekitar Rp.100 ribu

Semua kondisi yang ada pada uang tersebut akan berpengaruh langsung terhadap harganya. Misalnya jika pada uang tersebut terdapat lubang staples, noda bekas karat atau pernah dimodifikasi dalam bentuk apapun maka harga uang tersebut menjadi lebih rendah.
Modifikasi atau rekondisi pada uang kertas lazim dilakukan oleh para penjual atau kolektor, bermacam2 tindakan dapat dilakukan untuk memperbaiki uang kertas, beberapa diantaranya adalah:
1. mencuci dengan cairan kimia khusus untuk menghilangkan noda atau kotoran pada uang
2. memberikan tekanan atau press untuk menghilangkan lipatan halus
3. menambal bagian yang hilang atau robek baik dengan uang yang sejenis maupun dengan yang lain
Semua tindakan rekondisi harus disebutkan sewaktu uang tersebut akan dijual sehingga pembeli tidak akan merasa tertipu. Kepada para kolektor pemula harap berhati-hati bila membeli uang kertas yang berwarna beda atau mempunyai bau tertentu, sangat mungkin uang tersebut telah di permak sehingga seakan-akan menjadi lebih bersih dan lebih bagus padahal uang2 yang telah di modifikasi ini mempunyai nilai jual yang lebih rendah dan sebaiknya tidak di koleksi karena akan menurunkan kualitas koleksi kita.





Ketiga adalah tempat, waktu dan jumlah pembelian. Bila membeli di lelang atau di pameran tentu saja berharga lebih mahal bila dibandingkan di kaki lima. Demikian juga bila kita membelinya dengan nafsu atau terburu-buru maka sangat mungkin harga yang kita dapatkan menjadi lebih tinggi bila dibandingkan jika kita membelinya dengan santai dan sambil tawar menawar. Membeli langsung dari kolektor bisa lebih murah bila dibandingkan membeli dari penjual. Membeli dari orang yang butuh uang juga pasti akan lebih murah. Membeli dalam jumlah besar alias borongan bisa mengakibatkan harga menjadi lebih murah. Membeli dari orang yang tidak tahu harga bisa menyebabkan harga suatu uang menjadi sangat-sangat murah.
Membeli dari luar kota atau luar negeri harus diperhitungkan ongkos kirim dan resiko kehilangannya. Membeli dari teman belum tentu lebih murah dibandingkan dari orang lain, bisa saja teman tersebut sengaja mengelabui kita.

Begitu banyak kemungkinan yang bisa terjadi, maka sebagai seorang kolektor kita dituntut untuk sabar, rajin berburu, rajin belajar dan banyak bergaul dengan kolektor2 lainnya juga kita harus menguasai perkiraan harga dan perkiraan kualitas suatu barang (grading), supaya tidak terjebak dengan harga yang mahal atau dengan kualitas yang kurang baik. Ingat hobby numismatik adalah hobby seumur hidup, tidak usah terburu-buru apalagi sampai mengganggu uang dapur.


Faktor berikutnya adalah variasi dari uang tersebut. Yang dimaksud variasi disini bukan hanya variasi nomor seri tetapi lebih dari itu. Uang yang sama tetapi memiliki nomor seri yang berbeda akan menyebabkan harga yang berbeda pula.
Contoh

1. Bila uang tersebut mempunyai nomor seri 000000 (Specimen)


Bentuk SPECIMEN suatu uang kertas dapat terdiri dari beragam jenis.
- Jenis yang termahal dan terlangka adalah yang bernomor seri 000000 atau 012345
- Jenis kedua biasanya disebut SPECIMEN jalan, bernomor seri biasa tetapi terdapat cap SPECIMEN


2. Bila uang tersebut mempunyai nomor seri yang cantik misalnya 123456 atau 888888





3. Bila uang tersebut mempunyai nomor seri abjad/prefik tertentu misalnya AAA, ABC, BBB




4. Bila uang tersebut mempunyai nomor seri tanggal tertentu seperti 170845
5. Bila uang tersebut mempunyai nomor seri yang bisa dibaca sesuai nama misalnya JON1
6. Bila uang tersebut mempunyai nomor seri pengganti yaitu dimulai dengan abjad X


Seri pengganti, selalu dimulai dengan abjad X


7. Bila uang tersebut mempunyai nomor seri berurutan beberapa lembar
Misalnya bila satu lembar UNC pecahan 1000 rupiah Kebudayaan berharga Rp.2 juta maka 2 lembar UNC yang berurutan dari pecahan yang sama bisa berharga Rp.5 juta





Semakin langka uang tesebut, semakin sukar mendapatkan beberapa lembar yang urut nomor. Seperti beberapa contoh di bawah ini :



Wayang 25 gulden urut nomor 3 lembar



Wayang 5 gulden urut nomor 10 lembar.
Biasanya uang2 yang berurutan nomornya mempunyai kualitas yang baik, sehingga harga jualnya pun juga tinggi. Uang2 yang berurutan nomornya sering disebut sebagai running number atau consecutive number.


8. Bila ada kondisi2 khusus pada uang tersebut, seperti:
- Ada tanda tangan orang2 penting (Presiden, gubernur bank, dll)
- Ada stempel tertentu seperti PRRI, Tidak berlaku, dan lainnya


Stempel TIDAK BERLAKU akan menaikkan harga uang RIS


Stempel PRRI menyebabkan harga uang menjadi jauh lebih murah


- Ada folder atau kemasan tertentu yang menyertainya.


- Ada variasi warna yang tidak semestinya, bukan manipulasi tetapi asli dari percetakan

Uang yang atas mempunyai warna yang tidak umum (biru) bandingkan dengan uang yang normal (hijau)


- Kesalahan cetak (Misprint) atau kesalahan potong (Miscut), semakin besar kesalahan yang didapatkan semakin mahal harganya.


Miscut. Perhatikan ada buntut di sisi kanan bawah.




Misprint. Tinta luber sehingga wajah pahlawan menjadi tidak jelas.
9. Emisi atau tahun penerbitan tertentu mempunyai harga yang berbeda. Contoh pecahan 100 rupiah kapal layar tahun 1992, emisi tahun 1992 mempunyai harga yang jauh lebih tinggi dibandingkan emisi tahun2 lainnya.

Begitu banyak hal-hal yang berpengaruh terhadap harga suatu uang, sehingga kita dituntut selalu jeli. Dalam menilai suatu uang pertama kali perhatikan keasliannya, lalu kualitasnya, variasi tanda tangan, nomor seri, tahun emisi dan lain sebagainya termasuk adakah tanda2 uang tersebut dimanipulasi atau tidak. Semua ini membutuhkan pelajaran dan pengalaman, maka jangan sungkan untuk bertanya kepada yang lebih tahu.

Berikut saya tuliskan harga uang kertas Indonesia menurut buku Katalog Uang Kertas Indonesia edisi 2005. Harga tercantum bukanlah harga mati tetapi lebih merupakan patokan agar kita mempunyai perkiraan yang mendekati. Beberapa jenis uang kertas harga pasarannya bisa melampaui harga katalog, demikian juga sebaliknya. Harga pertama adalah untuk kondisi fine, kedua untuk very fine dan ketiga untuk UNC.

Contoh:
261. Bunga 5 rupiah : 500,1000,5000

Artinya:
Angka 261 adalah nomor urut menurut katalog
Bunga 5 rupiah adalah deskripsi atau jenis uang yang dimaksud
500, 1000, 5000 adalah harga uang tersebut dalam rupiah masing2 untuk kondisi fine,VF dan UNC.

Harga uang kuno Menurut KUKI

.
HARGA UANG KERTAS INDONESIA MENURUT KUKI 2005

1950 Republik Indonesia Serikat
222. 5 rupiah : 15000, 100000, 350000
223. 10 rupiah: 15000, 100000, 250000
 
1951 Pemandangan Alam I
224. 1 rupiah : 2000, 5000, 20000
225. 2,5 rupiah : 2000, 5000, 20000
 
1952 Seri kebudayaan
226. 5 rupiah : 1 huruf : 30000, 100000, 300000
2 huruf dan 3 huruf : 25000, 50000, 150000
227. 10 rupiah : 15000, 25000, 80000
228. 25 rupiah : 30000, 75000, 300000
229. 50 rupiah : 30000, 175000, 450000
230. 100 rupiah : 30000, 100000, 400000
231. 500 rupiah : 30000, 100000, 500000
232. 1000 rupiah : 100000, 400000, 800000
 
1953 Pemandangan Alam II
233. 1 rupiah : 2000, 5000, 25000
234. 2,5 rupiah : 2000, 5000, 30000
 
1954 Suku Bangsa I
235. 1 rupiah : 1000, 2000, 10000
236. 2,5 rupiah 2000, 3000, 15000
 
1956 Suku Bangsa II
237. 1 rupiah : 500, 1000, 4000
238. 2,5 rupiah : 500, 1000, 5000
 
1957 Seri Hewan
239. 5 rupiah : 1 huruf : 20000, 175000, 400000
2 huruf dan 3 huruf : 10000, 40000, 100000
240. 10 rupiah : non specimen : 3 juta, 4 juta, 10 juta
specimen : 2 juta, 3 juta, 7 juta
241. 25 rupiah : non specimen : 3 juta, 4 juta, 15 juta
specimen : 2 juta, 3 juta, 7 juta
242. 50 rupiah : 1 huruf : 25000, 150000, 450000
2 huruf : 20000, 100000, 350000
243. 100 rupiah : 1 huruf : 25000, 250000, 700000
2 huruf dan 3 huruf : 20000, 80000, 300000
244. 500 rupiah : 1 huruf : 300000, 1 juta, 3 juta
2 huruf : 300000, 500000, 1,5 juta
245. 1000 rupiah : 1 huruf : 200000, 700000, 2,5 juta
2 huruf : 150000, 600000, 1,5 juta
246. 2500 rupiah : 1 huruf : 500000, 1 juta, 5 juta
2 huruf 4 angka : 100000, 400000, 1,5 juta
2 huruf 5 angka : 100000, 300000, 1 juta
 
1958 Seri pekerja I
248. 5 rupiah : 1000, 1500, 5000
249. 10 rupiah : 1000, 1500, 5000
250. 25 rupiah : 1000, 5000, 25000
251. 50 rupiah : 150, 5000, 50000
252. 100 rupiah : 1500, 5000, 20000
253. 500 rupiah : 100000, 400000, 1 juta
254. 1000 rupiah hijau : 10000, 25000, 150000
255. 1000 rupiah coklat : 10000, 30000, 250000
256. 5000 coklat : 25000, 100000, 800000
257. 5000 ungu : 20000, 100000, 550000
 
1959 Seri Bunga
258. 5 rupiah : 1 huruf : 500, 1000, 30000
2 huruf dan 3 huruf : 500, 1000, 5000
259. 10 rupiah : 1 huruf : 5000, 10000, 50000
2 huruf dan 3 huruf : 500, 1000, 5000
260. 25 rupiah : 1 huruf : 5000, 20000, 150000
2 huruf dan 3 huruf 3000, 10000, 40000
261. 50 rupiah : 1 huruf : 5000, 20000, 200000
2 huruf dan 3 huruf : 5000, 10000, 75000
262. 100 rupiah : 1 huruf : 25000, 250000, 400000
2 huruf dan 3 huruf : 5000, 10000, 30000
263. 500 rupiah : 1 huruf 4 angka : 200000, 1,6 juta, 2,5 juta
1 huruf 5 angka : 150000, 500000, 1,5 juta
2 huruf dan 3 huruf : 30000, 200000, 750000
264. 1000 rupiah : 1 huruf : 100000, 500000, 2 juta
2 huruf dan 3 huruf : 20000, 100000, 400000
2 huruf di atas 1 huruf : 15000, 30000, 300000
 
1960 Seri Sandang Pangan I
265. 1 rupiah (petani) : 500, 2000, 15000
266. 2,5 rupiah (kebun jagung) : 500, 2000, 15000
 
1960 Seri Sukarno
267. 5 rupiah : 7500, 15000, 30000
268. 10 rupiah : 7500, 15000, 35000
269. 25 rupiah : 1 huruf : 50000, 150000, 300000
2 huruf dan 3 huruf : 20000, 60000, 100000
270. 50 rupiah : 1 huruf : 25000, 100000, 300000
2 huruf dan 3 huruf : 20000, 75000, 100000
271. 100 rupiah : 10000, 150000, 250000
272. 500 rupiah : 1 huruf Sukarno: 200000, 1,5 juta, 2,5 juta
2 huruf dan 3 huruf Sukarno : 125000, 400000, 800000
3 huruf banteng : 100000, 300000, 700000
3 huruf garuda : 200000, 1,5 juta, 3,5 juta
273. 1000 rupiah : 1 huruf : 200000, 1 juta, 3,5 juta
2 huruf dan 3 huruf : 125000, 600000, 1,5 juta
 
1961 Sukarno Borneo
276. 1 rupiah : 50000, 75000, 200000
277. 2,5 rupiah : 50000, 75000, 200000
 
1961 Seri Sandang Pangan II
278. 1 rupiah (petani) : 300, 500, 5000
279. 2,5 rupiah (kebun jagung) : 300, 500, 5000
 
1963 Pekerja Tangan II
280. 10 rupiah (pemahat patung) : 1000, 2500, 10000
 
1964 Seri sukarelawan
281-285 satu sen s/d 50 sen : 500 (baca: 500 rupiah perlembar UNC)
 
1964 Sukarno
286. 1 rupiah : 5000, 7500, 25000
287. 2,5 rupiah : 5000, 10000, 30000
 
1964. Seri Pekerja Tangan III
288. 25 rupiah : 2000, 3000, 15000
289. 50 rupiah : 2000, 3000, 15000
290. 100 rupiah merah : 1500, 3000, 20000
291. 100 rupiah biru : 5000, 10000, 40000
292. 10000 rupiah merah : 20000, 150000, 400000
293. 10000 rupiah hijau : 10000, 50000, 100000
294. 10000 rupiah garuda : 25000, 100000, 400000
 
1968 Seri Sudirman
295. 1 rupiah : 1000, 3000, 10000
296. 2,5 rupiah : 1000, 3000, 10000
297. 5 rupiah : 1000, 3000, 15000
298. 10 rupiah : 1000, 3000, 20000
299. 25 rupiah : 2000, 5000, 30000
300. 50 rupiah : 2500, 7500, 35000
301. 100 rupiah : 3000, 7000, 35000
302. 500 rupiah : 15000, 40000, 75000
303. 1000 rupiah : 10000, 50000, 100000
304. 5000 rupiah : 2 huruf : 80000, 300000, 850000
3 huruf : 50000, 250000, 700000
305. 10000 rupiah : 2 huruf : 30000, 300000, 800000
3 huruf : 30000, 250000, 600000
 
1975
310. 1000 rupiah Diponegoro : 10000, 25000, 70000
311. 5000 rupiah nelayan : 15000, 100000, 250000
312. 10000 rupiah barong : 50000, 350000, 600000
 
1977
313. 100 rupiah badak : 500, 3000, 7500
314. 500 rupiah anggrek : 1000, 5000, 30000
 
1979
315. 10000 gamelan : 10000, 20000, 75000
 
1980
316. 1000 rupiah Soetomo : 1000, 1000, 15000
317. 5000 rupiah pengasah intan : 5000, 5000, 50000
 
1982
318. 500 rupiah bunga bangkai : 500, 500, 5000
 
1984
319. 100 rupiah burung dara : 100, 100, 2000
 
1985
320. 10000 rupiah Kartini : 10000, 10000, 35000
 
1986
321. 5000 rupiah Teuku Umar : 5000, 5000, 25000
 
1987
322. 1000 rupiah Sisingamangaraja : 1000, 1000, 5000
 
1988
323. 500 rupiah rusa : 500, 500, 5000
1992
324. 100 rupiah perahu layar : 100, 100, 2000
325. 500 rupiah orang utan : 500, 500, 4000
326. 1000 rupiah lompat batu : 1000, 1000, 10000
327. 5000 rupiah sasando : 5000, 5000, 25000
328. 10000 rupiah hamengkubuono : 10000, 10000, 35000
329. 20000 cendrawasih : 20000, 20000, 35000
 
1993
330. 50000 rupiah Suharto : 50000, 50000, 100000
331. 50000 rupiah Suharto plastik : 50000, 50000, 110000
 
1995
332. 20000 rupiah cendrawasih : 20000, 20000, 50000
333. 50000 rupiah Suharto : 50000, 50000, 90000
 
1998
334. 10000 rupiah Tjut Nyak Dhien : 10000, 10000, 20000
335. 20000 rupiah KH Dewantara : 20000, 20000, 30000
336. 50000 rupiah WR Supratman : 50000, 50000, 70000
337. 100000 rupiah Sukarno Hatta plastik : 100000, 100000, 200000

NETHERLANDS NIEW GUINEA 1954


Setelah pasukan sekutu di bawah pimpinan Jendral Douglas McArthur berhasil mengalahkan tentara Jepang di tanah Papua, maka pada tanggal 22 April 1944 administrasi pemerintahan Netherlands Niew Guinea langsung diserahkan oleh sekutu kepada Kerajaan Belanda. Pusat pemerintahanpun dipindahkan dari Manokwari ke Hollandia (Jayapura). Waktu itu bagian lain dari Netherlands East Indies masih berada di bawah kekuasaan tentara Jepang.  

Pemerintah Netherlands Niew Guinea menerbitkan uang kertas khusus yang berlaku di daerah tersebut dan terdiri dari 2 seri :
1. Seri tahun 1950 
Seri yang terdiri dari pecahan 1, 2-1/2, 5, 10, 25, 100 dan 500 Gulden ini akan dibahas pada kesempatan lain.

2. Seri tahun 1954
Seperti seri sebelumnya, seri 1954 juga terdiri dari 7 pecahan.
Semua seri 1954 memiliki tanggal penerbitan yang sama yaitu 8 Desember 1954. Nomor seri terdiri dari 2 huruf dan 6 angka dan bertanda air (watermark) serupa yaitu berupa spiral berbentuk kotak (square spiral  pattern) yang tersebar diseluruh permukaan kertas.
Pecahan 1, 2-1/2 dan 5 Gulden
3 pecahan terkecil yaitu 1, 2-1/2 dan 5 Gulden bergambar sama yaitu burung Cendrawasih di bagian kiri dan Ratu Juliana di bagian kanan. Sisi belakang bergambar vignete yang menyerupai ukiran khas Papua. Ukuran ketiga pecahan ini juga serupa yaitu 130 x 60 mm.
Nomor seri : 
1 Gulden dimulai dengan huruf A, B dan C
2 1/2 Gulden dimulai dengan huruf E
5 Gulden dimulai dengan huruf H

Pecahan 10 dan 25 Gulden
2 pecahan berikutnya yaitu 10 dan 25 Gulden bergambar burung Dara Mahkota dan Ratu Juliana. Bagian belakang bergambar burung Hantu yang sedang melebarkan sayap. Ukuran kedua pecahan ini lebih besar yaitu 150 x 70 mm.
10 Gulden memiliki prefix yang dimulai dengan huruf K sedangkan 25 Gulden dimulai dengan huruf L





Pecahan 100 dan 500 Gulden
2 pecahan terbesar yaitu 100 dan 500 Gulden bergambar burung Kasuari dan Ratu Juliana, bagian belakang serupa dengan pecahan 10 dan 25 Gulden. Ukuran uang juga sama yaitu 150 x 70 mm.
Pecahan 100 Gulden memiliki prefix yang dimulai dengan huruf M. Sedangkan untuk pecahan 500 Gulden dimulai dengan huruf N.



VARIASI
Selain versi beredar yang sangat sulit ditemukan (terutama untuk 3 pecahan terbesar), seri ini juga dapat ditemukan dalam versi SPECIMEN. Semua pecahan versi ini memiliki stempel SPECIMEN berwarna merah yang melintang dikedua sisi dan memiliki nomor seri yang sama yaitu XZ 012345 - XZ 067890. Mari kita lihat bentuknya.
PECAHAN 1 GULDEN SPECIMEN


PECAHAN 2 1/2 GULDEN SPECIMEN


PECAHAN 5 GULDEN SPECIMEN


PECAHAN 10 GULDEN SPECIMEN


PECAHAN 25 GULDEN SPECIMEN


PECAHAN 100 GULDEN SPECIMEN


PECAHAN 500 GULDEN SPECIMEN



Setelah Netherlands Niew Guinea menjadi bagian dari Republik Indonesia pada tanggal 1 Mei 1963 maka seri NNG 1954 digantikan dengan pecahan Irian Barat Rupiah dengan kurs 1 Netherlands Niew Guinea Gulden (NNGG) sama dengan 12,43 Irian Barat Rupiah. Nama propinsi ini juga berubah menjadi Irian Barat, lalu pada tahun 1973 berubah lagi menjadi Irian Jaya dan sekarang sesuai dengan UU 21 tahun 2001 tentang Otonomi Daerah diubah menjadi 2 propinsi yaitu Propinsi Papua Barat dengan ibukota Monokwari dan Propinsi Papua dengan ibukota Jayapura.  

Harga
Harga seri ini dari waktu ke waktu mengalami kenaikan yang cukup pesat, terutama pecahan besarnya.  Mari kita lihat contoh yang diambil dari hasil lelang Java Auction sejak tahun 2006.
2006







2007


2008









2011



2012
Sebuah website di Belanda menjual uang-uang NNG secara langsung dengan harga cukup fantastis :


Perhatikan gambar di atas, adakah yang mengetahui arti dari Cat.Nr. 311 atau 312? Benar sekali kalau angka2 tersebut adalah nomor uang pecahan 25 dan 100 Gulden pada katalog, pertanyaannya katalog apa yang digunakan oleh website Belanda tersebut?
Kesimpulan :
1. Seri ini sangat sulit ditemukan dalam kondisi baik, terutama pecahan besarnya
2. Dari waktu ke waktu seri ini menjadi semakin sulit ditemukan dan bernilai tinggi, apalagi untuk pecahan besarnya.
3. Saran untuk mengumpulkan: Pecahan kecil boleh dalam bentuk issued, tetapi pecahan besar (25, 100 dan 500 Gulden) mengingat tingkat kesulitan dan harga yang sangat tinggi maka ada baiknya memilih bentuk SPECIMEN. Atau boleh juga dalam bentuk SPECIMEN semuanya.
4. Tingkat kesulitan :
Pecahan 500 Gulden issued merupakan kunci dari pecahan ini. Sangat langka dan dalam waktu 10 tahun terakhir hanya sekali muncul di lelang internasional. Harganyapun luar biasa tinggi, berkali-kali lipat di atas harga wayang 100 Gulden.
Pecahan 100 Gulden dan 25 Gulden issued juga sangat sulit ditemukan, harga bisa dilihat di atas berkisar di beberapa juta sampai dengan beberapa puluh juta Rupiah.
Pecahan 10 dan 5 Gulden issued cukup sering ditemukan dan bernilai tidak terlalu tinggi kecuali untuk kondisi prima. Terakhir dan termudah ditemukan adalah pecahan 1 dan 2 1/2 Gulden issued.
Variasi SPECIMEN untuk pecahan besar (25, 100 dan 500 Gulden) bernilai lebih murah dibandingkan versi beredarnya sehingga bisa merupakan pilihan alternatif. 
Sumber :
1. KUKI
2. Pick
3. Wikipedia
4. Katalog lelang Java Auction
5. Website lelang LKCA
6. Koleksi teman-teman para kolektor 

Diberdayakan oleh Blogger.

Social Icons

Social Icons

Featured Posts